Senin, 06 Mei 2013

Perbatasan Indonesia dengan Negara Lain

Perjanjian yang pernah dibuat Indonesia dengan Belanda

Perjanjian yang pernah dibuat Indonesia dengan Belanda, yaitu perjanjian Linggarjati. Makna politis dari perjanjian linggarjati pada pokoknya, persetujuan linggarjati merupakan pengakuan de facto RI oleh Belanda atas Jawa, Madura, dan Sumatera, dengan demikian bahwa RI telah diakui sebagai satu negara merdeka dan berdaulat sederajat dengan negara-negara merdeka lain. Dan makna strategisnya yaitu Indonesia memiliki wilayah untuk berdaulat dan salah satu cara untuk lepas dari penjajahan Belanda yang sangat kejam. Perundingan linggarjati berlangsung pada tanggal 10-15 November 1946 di Linggarjati, Kuningan, Cirebon. Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir dan Dr.A.K.Gini, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh Prof.Schermerhorn dengan anggota Dr. Van Mook, F. De Boer, dan Van Poll. Isi dari perjanjian Linggarjati yaitu:
  1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera, dan Madura. 
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
  3. Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara RIS.
  4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus bergabung dalam commonwealth (Persemakmuran).
Persoalan-Persoalan yang pernah dialami Indonesia dengan Negara lain

Persoalan yang pernah Indonesia dengan negara lain yaitu salah satunya dengan negara tetangga, yaitu Malaysia. Beberapa persoalan yang pernah terjadi, yaitu diantaranya:
  1. Berkaitan pelanggaran perbatasan dan klaim Malaysia atas beberapa pulau.Yaitu Pulau Sipadan, Pulau Ligitan, Pulau Ambalat, dan Pulau Jemur. 
  2. Berkaitan dengan beberapa kebudayaan Indonesia yang diklaim sebagai kebudayaan milik Malaysia, yaitu Tari Tor Tor 
  3. Pada 2011 terjadi insiden di perairan Selat Malaka yang dilakukan dua kapal nelayan berbendera Malaysia. Malaysia pun sering membuat provokasi dengan manuver kapal perang dan pesawatnya di wilayah Indonesia. 
Keuntungan Letak geografis Indonesia, yaitu diantaranya:
  1. Letak Indonesia yang berada di 2 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia membuat Indonesia bisa menjalin hubungan baik dengan negara-negara di kedua benua tersebut. Posisi tersebut juga selain berada di antara dua samudra membuat Indonesia berada di jalur lalu lintas Internasional dan dapat menjadi tempat transit jalur perdagangan dunia. Hal itu dapat membuat Indonesia dapat membuat hubungan baik dengan negara lain. 
  2. Kawasan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau membuat Indonesia kaya akan Budaya, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dll. Selain itu juga akan timbul banyak bentukan alam seperti danau, gunung api, pantai, dll.Hal itu dapat memajukan pariwisata Indonesia. 
  3. Laut yang luas dan garis pantai yang panjang membuat Indonesia menyimpan hasil laut seperti ikan, kerang, serta bahan tambang seperti minyak bumi. Hal itu dapat menambah pendapatan Negara.
  4. Letaknya yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia kaya akan hasil hutan, berbagai jenis tanaman, dan berbagai jenis hewan.
  5. Tanah Indonesia yang subur membuat Indonesia menghasilkan banyak hasil pertanian.
  6. Wilayah hutan yang cukup luas menjadikan hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia.
Kelemahan Letak geografis Indonesia, yaitu diantaranya:
  1. Dalam hal perbatasan, Indonesia sangat lemah. Dikatakan demikian karena buktinya dalam mempertahankan beberapa pulau yang masuk perbatasan wilayah Indonesia, seperti pulau Sepadan, Ligitan, yang diakui dan diperebutkan oleh Malaysia, yang pada akhirnya berujung pada pengadilan hukum Internasional, Indonesia kalah. Hasil yang didapat adalah  Indonesia harus merelakan pulau-pulau tersebut untuk Malaysia. Kedaulatan Negara Indonesia seperti dipermalukan oleh dunia Internasional mengenai hal itu. 
  2. Dengan banyaknya wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain, kurangnya kesadaran dan kepedulian di daerah perbatasan, akhirnya kondisi kehidupan di daerah perbatasan sangat miris dan ironis, berbeda dengan wilayah perbatasan negara lain yang berbatasan dengan wilayah Indonesia. 
  3. Tanah di Indonesia mulai berkurang. Dikatakan demikian karena tanah di Indonesia mulai dikeruk untuk membangun kota di Singapura. Singapura adalah negara yang kecil, namun dalam jangka waktu sepuluh tahun wilayahnya bertambah karena menimbun tanah untuk memperlebar wilayahnya dengan cara mengambil tanah dari pulau-pulau kecil di Indonesia, sehingga wilayah Indonesia menjadi berkurang.
Biografi Presiden Soeharto

Soeharto adalah presiden kedua Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921.Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.

Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani. 

Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran. 

Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
  

Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel. 

Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat). 

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. 

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
 

Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. 

Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.  

Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.

Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1). 

Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto.

Sumber: 
  1. http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soeharto.html 
  2. http://tpnewsftpugm.blogspot.com/2008/10/keuntungan-dan-kerugian-letak-geografis.html 
  3. http://laporankuliahku.blogspot.com/2010/11/kelemahan-dan-keunggulan-posisi-silang.html  
  4. http://www.anneahira.com/konflik-antar-negara.htm  





 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar